Rabu, 25 Juni 2008

Probiotik Bantu Penderita Sirosis


Bagi penderita Sirosis hati dan penyakit hati lainnya, dapat melakukan terapi probiotik untuk dapat menyeimbangkan flora usus dan mencegah infeksi yang biasa menyerang penderita sirosis dan penyakit hati.

Penderita sirosis atau penyakit hati lainnya biasa mengonsumsi antibiotic untuk menghindari infeksi, antibiotic jika dikonsumsi secara berkepanjangan akan mengakibatkan flora dalam usus tidak seimbang.

Hal tersebut disampaikan oleh dr L. A Lesmana seorang dokter ahli penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), Jakarta dalam Simposium bertajuk "Hot Topics in Hepatology" pada acara The 4th Liver Update and 16th Scientific Meeting of InaASL/ PPHI di Jakarta, Minggu (22/7).

Dr Lesmana mengatakan, pemberian probiotik yang berupa bakteri-bakteri baik mampu memberikan flora baik pada usus. "Bakteri-bakteri baik dalam yogurt mampu memberikan daya tahan tubuh pada penderita sirosis dan penyakit hati," ujar dr Lesmana.

Orang yang menderita sirosis maupun penyakit hati jenis lain dapat dengan mudah terinfeksi berbagai macam penyakit, sehingga banyak dokter menyarankan untuk mengonsumsi antibiotic. "Penggunaan antibiotic dalam jangka waktu lama, akan mengakibatkan diare. Sehingga dengan probiotik akan menyeimbangkan flora bakteri baik dalam usus," katanya.

Mekanisme kerja bakteri baik dalam usus, menurut dr Lesmana, adalah dengan mengikat pathogen (bakteri jahat), agar tidak menganggu usus. "Kemudian bakteri baik tadi membuat semacam benteng pada permukaan usus dari serangan bakteri jahat," tambahnya.

Namun ada syarat yang harus dipenuhi agar bakteri baik memiliki efek yang maksimal. Dia (produk probiotik) harus aman dikonsumsi, mengandung strain yang spesifik, dosis harian yang cukup, dan bakteri harus tetap hidup hingga kedalam usus dan saluran pencernaan.
"selama diberikan dalam dosis yang cukup, probiotik yang mengandung mikro organisme hidup dapat memberikan manfaat," kata dr Lesmana.
Kandungan atau sediaan strain dalam probiotik yakni produk mikro organisme tersebut mengandung satu atau beberapa jenis bakteri baik, seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus, Enterococcuts dan Escherichia.

Namun saat ini telah ditemukan strain yang sudah ada dalam kemasan kapsul, sehingga Anda tidak perlu repot-repot mengonsumsi yogurt atau produk sejenis. "Sekarang menjadi lebih mudah, karena sudah ditemukan kapsul yang mengandung bakteri-bakteri baik saja," ujat dr Lesmana.

Dr Lesmana juga menambahkan, harga untuk satu kapsul yang memiliki merk dagang Lasidofil ini cukup murah, dan dapat ditemui di agen-agen apotik tertentu.

Terapi probiotik adalah terapi yang aman, alami, bertoleransi baik, sehingga cocok untuk terapi jangka panjang bagi penderita komplikasi dari sirosis hati.

Sirosis adalah gangguan kronis pada hati yang ditandai dengan adanya penggantian jaringan normal dengan jaringan fibrous sehingga sel-sel hati akan kehilangan fungsinya.

Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga setelah kardiovaskular dan kanker pada pasien berusia 45 – 64 tahun. Di seluruh dunia, sirosis menempati urutan ketujuh penyebab kematian, dan sekitar 25 ribu orang meninggal tiap tahun karena penyakit ini.

Kasus sirosis hati lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan dengan wanita, dengan perbandingan 1,6 : 1 dengan usia 30-59 tahun.
Penderita sirosis hati biasanya mengalami keluhan akan kemampuan jasmani yang menurun, nafsu makan yang menurun disertai turunnya berat badan secara drastis, mata berwarna kekuningan, urin berwarna gelap, perut dan kaki yang membengkak.
Penulis: Purwanti
Foto: Google.com/Image